Apakah mengukur kadar bilirubin melalui kulit merupakan alternatif yang dapat diandalkan untuk mengukur kadar bilirubin dalam darah bayi baru lahir?

Pesan Utama

Penelitian yang disertakan dalam tinjauan ini menunjukkan bahwa mengukur kadar bilirubin melalui kulit tanpa jarum dapat mengidentifikasi kadar bilirubin yang tinggi pada bayi baru lahir.

Mengapa penting untuk mendiagnosis kadar bilirubin yang tinggi pada bayi baru lahir?

Bilirubin adalah zat yang diproduksi melalui pemecahan sel darah merah. Penyakit kuning (jaundice) adalah masalah yang sangat umum dijumpai pada periode neonatal dan disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin dalam darah (hiperbilirubinaemia). Mendeteksi hiperbilirubinemia sejak dini menjadi penting untuk mencegah konsekuensi yang tidak diinginkan, salah satunya kerusakan otak.

Apa yang dimaksud dengan pengukuran bilirubin transkutan?

Prosedur yang biasa dilakukan untuk mengukur kadar bilirubin pada bayi baru lahir adalah dengan mengambil sampel darah (dengan membuat sayatan kecil di tumit atau memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah vena, yang dapat menyakitkan bagi bayi) dan mengujinya di laboratorium (pengukuran bilirubin serum total). Namun, terdapat alat yang mengukur bilirubin dengan cara mengirimkan kilatan cahaya melalui kulit (pengukuran bilirubin transkutan). Metode ini tidak menimbulkan rasa sakit dan memberikan hasil secara cepat.

Apa yang ingin diketahui?

Kami ingin mengetahui apakah alat pengukur bilirubin transkutan dapat secara akurat mendiagnosis hiperbilirubinemia.

Apa yang sudah dilakukan?

Kami mencari penelitian yang telah menyelidiki keakuratan pengukuran bilirubin transkutan dibandingkan dengan pengukuran bilirubin serum total. Kami bermaksud untuk menggabungkan hasil dari seluruh studi menggunakan metode statistik namun hal tersebut belum dapat dilakukan; sebagai gantinya, kami menyajikan hasilnya secara naratif.

Apa yang ditemukan?

Kami menemukan 23 penelitian (5058 peserta) yang dilakukan di berbagai negara dan tempat, menggunakan alat pengukur bilirubin transkutan yang berbeda, dan mendefinisikan hiperbilirubinemia dengan nilai bilirubin yang berbeda. Beberapa bayi lahir prematur dan yang lainnya lahir cukup bulan (dari usia kehamilan 37 minggu); usia mereka berkisar dari bayi baru lahir hari hingga satu bulan. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran bilirubin transkutan merupakan alat skrining yang baik untuk mendeteksi hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir. Dari penelitian yang disertakan, ditemukan adanya perbedaan derajat atau tingkat akurasi dalam pengukuran bilirubin transkutan. Namun, karena adanya perbedaan di antara penelitian, kami tidak dapat memberikan ringkasan gabungan keseluruhan akurasi dari tes yang berbeda. Perbedaan dalam penelitian ini mencakup faktor-faktor seperti nilai ambang batas untuk hiperbilirubinemia, jenis alat pengukur bilirubin transkutan, dan usia serta etnis/warna kulit bayi yang diikutsertakan.

Apa keterbatasan bukti ilmiah tersebut?

Penelitian yang diikutsertakan memiliki kualitas metodologis yang tinggi. Namun, kami melaporkan hasil penelitian secara naratif dan tidak mengevaluasi kualitas bukti ilmiah secara formal menggunakan GRADE.

Seberapa mutakhir bukti ilmiah ini?

Tinjauan ini merangkum bukti ilmiah hingga Agustus 2022.

Translation notes: 

Diterjemahkan oleh dr. Syarifah Zaharatul Aini (Universitas Gadjah Mada). Disunting oleh Dr. dr. Diah Rumekti Hadiati, M.Sc., Sp.OG., Subsp. K.Fm. (Universitas Gadjah Mada). Email Kontak: cochrane-indonesia.fkkmk@ugm.ac.id.

Tools
Information