Apa efek terapi pengganti enzim terhadap pasien Pompe awitan lambat ( Late-onset Pompe disease atau LOPD)?

Pesan utama

- LOPD merupakan kondisi langka yang menyebabkan seseorang semakin tidak sehat dari waktu ke waktu. Terapi pengganti enzim ( Enzyme Replacement Therapy , ERT) dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit.

- Alglucosidase alfa (sejenis ERT) mungkin dapat memperbaiki beberapa aspek perkembangan penyakit pada orang dengan LOPD dibandingkan dengan plasebo (obat yang tidak aktif atau 'tiruan').

- Penelitian di masa depan perlu memantau partisipan selama bertahun-tahun agar lebih memahami efek jangka panjang dari pengobatan.

Apa yang dimaksud dengan penyakit Pompe awitan lambat (LOPD)?

LOPD merupakan penyakit keturunan langka yang menyebabkan kelemahan otot, kesulitan bernapas, dan berkurangnya harapan hidup. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan enzim asam alfa-glukosidase (GAA). Enzim adalah protein yang membantu percepatan reaksi kimia dalam tubuh. Peran enzim sangat penting dalam fungsi pernapasan, mencerna makanan, fungsi otot, dan proses-proses lainnya. Orang dari segala usia dapat saja mulai mengalami gejala LOPD. Pasien dengan LOPD masih memiliki aktivitas dari sisa-sisa enzim, yang berarti enzim yang diproduksi oleh tubuh mereka masih melakukan fungsinya.

Bagaimana cara pengobatan LOPD?

LOPD diobati dengan pemberian enzim pengganti yang disebut dengan recombinant human acid alglucosidase alfa melalui infus ke dalam pembuluh darah. Terdapat dua jenis terapi penggantian enzim (ERT) - alglukosidase alfa dan avalglukosidase alfa - yang telah disetujui sebagai pengobatan. Adapun pengobatan ketiga - cipaglucosidase alfa dengan miglustat - belum disetujui oleh regulator obat. Tujuan ERT adalah memperlambat perkembangan penyakit.

Apa yang ingin diketahui?

Kami ingin mengetahui apakah pengobatan ERT lebih baik atau lebih buruk dibandingkan dengan tanpa ERT atau ERT plus obat lain, dalam hal:

- mobilitas, diukur dari seberapa jauh seseorang dapat berjalan dalam waktu 6 menit (6MWT);
- masalah pernapasan, dinilai dengan mengukur jumlah udara maksimum yang dapat dihembuskan seseorang dari paru-parunya (kapasitas vital paksa atau forced vital capacity /FVC);
- efek samping;
- kualitas hidup (QoL).

Apa yang sudah dilakukan?

Kami mencari penelitian yang membandingkan antara satu ERT dengan plasebo, atau satu ERT dengan ERT yang berbeda. Kami merangkum hasil penelitian dan menilai keyakinan kami terhadap bukti-bukti ilmiah yang ada, berdasarkan faktor-faktor seperti metode dan skala penelitian.

Apa yang ditemukan?

Kami menemukan 6 penelitian dengan total 358 orang, masing-masing membandingkan ERT yang berbeda. Uji klinis terlama berlangsung selama 78 minggu. Hanya satu uji klinis yang membandingkan satu ERT (alglukosidase alfa) dengan plasebo; sementara percobaan lainnya membandingkan kombinasi ERT yang berbeda dan dirangkum di bawah ini. Perusahaan obat mendanai 4 penelitian; regulator obat di Amerika Serikat mendanai 1 penelitian; dan sumber dana untuk penelitian keenam tidak diketahui.

Hasil utama

Tak satu pun dari studi tersebut yang menilai 2 luaran tinjauan yang diteliti: kebutuhan orang terhadap bantuan pernapasan dan penggunaan kursi roda atau alat bantu jalan.

Alglukosidase alfa versus plasebo : dibandingkan dengan plasebo, alglukosidase alfa mungkin meningkatkan hasil 6MWT dan FVC. Hanya sedikit atau tidak ada perbedaan pada kualitas hidup, risiko reaksi alergi, dan jumlah efek samping.

Alglukosidase alfa dengan clenbuterol versus alglukosidase alfa dengan plasebo : kami sangat tidak yakin apakah ERT ditambah clenbuterol (bronkodilator, atau obat untuk membantu pernapasan) dapat meningkatkan hasil 6MWT dan FVC dibandingkan dengan ERT yang sama ditambah plasebo. Penelitian ini tidak melaporkan kualitas hidup atau efek samping apa pun.

Alglukosidase alfa dengan albuterol versus alglukosidase alfa dengan plasebo : kami sangat tidak yakin apakah ERT ditambah albuterol (bronkodilator) meningkatkan hasil 6MWT atau FVC, atau meningkatkan risiko efek samping jika dibandingkan dengan ERT yang sama plus plasebo.

VAL-1221 versus alglukosidase alfa : kami sangat tidak yakin dengan efek VAL-1221 (ERT eksperimental) pada 6MWT dan efek sampingnya dibandingkan dengan ERT standar yang diberikan pada penderita LOPD.

Cipaglucosidase alfa plus miglustat versus alglucosidase alfa plus plasebo : cipaglucosidase alfa ditambah miglustat mungkin efeknya tidak berbeda pada 6MWT, tetapi mungkin meningkatkan FVC jika dibandingkan dengan alglucosidase alfa plus plasebo (meskipun tidak terdapat perbedaan antara dua pengobatan untuk pengukuran fungsi paru kedua). Mungkin membuat tidak berbeda terhadap kualitas hidup, risiko reaksi alergi, atau jumlah efek samping.

Avalglucosidase alfa versus alglucosidase alfa : avalglucosidase alfa mungkin meningkatkan hasil 6MWT bila dibandingkan dengan alglucosidase alfa, namun mungkin tidak berbeda terhadap FVC. Mungkin hanya ada sedikit atau tidak ada perbedaan antara kedua pengobatan tersebut dalam hal kualitas hidup, risiko reaksi alergi, atau jumlah efek samping.

Apa keterbatasan bukti ilmiah tersebut ?

Hanya satu penelitian yang membandingkan ERT dengan tanpa pengobatan (plasebo). Kami juga menaruh perhatian terhadap beberapa orang yang keluar dari penelitian dan mempengaruhi hasil penelitian. Kami beranggapan bahwa dalam beberapa kasus, hanya ada sebagian hasil yang dilaporkan dan sementara lainnya tidak dilaporkan. Hasil yang dilaporkan sering kali memiliki variasi yang besar, yang membuat sulit untuk menentukan apakah terdapat efek pengobatan yang benar.

Seberapa mutakhir bukti ilmiah ini?

Bukti ilmiah ini berlaku hingga 21 Mei 2022.

Translation notes: 

Diterjemahkan oleh dr. Kaima Ishmata Rianti (Universitas Sriwijaya). Disunting oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.MEd.Ed., Sp.OG(K), Ph.D (Universitas Gadjah Mada). Email Kontak: cochrane-indonesia.fkkmk@ugm.ac.id.

Tools
Information