Alat klinis untuk mendeteksi cedera tulang belakang servikal (CSI) pada anak-anak yang mengalami cedera

Pesan utama

- Saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk menentukan alat bantu keputusan klinis mana yang harus digunakan untuk membantu memutuskan apakah anak-anak dengan potensi cedera tulang belakang servikal (CSI) memerlukan tes pencitraan untuk membantu diagnosis.

Apa yang dimaksud dengan cedera tulang belakang servikal dan bagaimana cara mendeteksinya?

Tulang belakang servikal adalah bagian atas tulang belakang antara kepala dan bahu (leher). Insiden CSI karena trauma pada anak-anak sangat rendah. Namun, sangat penting untuk tidak melewatkan cedera ini karena konsekuensinya bisa sangat buruk, termasuk kematian atau disabilitas seumur hidup. Untuk mendeteksi CSI, beberapa tipe teknik pencitraan dapat digunakan: computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), dan sinar-X. CT scan menggunakan sinar X yang terperinci untuk menghasilkan gambar penampang tubuh dan MRI menggunakan gelombang radio dan magnet yang kuat untuk menghasilkan gambar. Meskipun CT scan dan sinar-X berguna untuk mendeteksi cedera tulang, namun keduanya menggunakan radiasi yang dapat meningkatkan risiko kanker, terutama pada anak-anak. Untuk menghindari paparan radiasi yang tidak perlu pada anak-anak, penting untuk mencari pemeriksaan klinis yang dapat menentukan apakah anak-anak berisiko terjadi CSI, seberapa akurat tes tersebut (disebut akurasi diagnostik), dan apakah pencitraan radiografi diperlukan.

Apa tujuan dari tinjauan ini?

Peraturan keputusan klinis (CDR) adalah alat yang digunakan dokter untuk memutuskan apakah pemeriksaan diagnostik diperlukan atau tindakan klinis lain harus dilakukan. Kami ingin mengetahui CDR mana yang berguna dalam menentukan anak yang berisiko mengalami CSI setelah trauma tumpul (misalnya, pada kecelakaan yang berhubungan dengan kendaraan bermotor dan terjatuh), dan apakah pencitraan radiografi harus digunakan untuk membantu diagnosis. Alat yang telah dikembangkan untuk orang dewasa juga sering digunakan untuk anak-anak, tetapi hanya sedikit informasi yang diketahui mengenai keakuratannya pada anak-anak. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengevaluasi semua CDR dan alat bantu yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan dan apakah dapat digunakan secara aman dan efektif pada anak-anak.

Apa yang sudah dilakukan?

Kami mencari pada basis data medis mengenai penelitian yang membandingkan akurasi diagnostik CDR mana pun dengan CDR lain untuk evaluasi CSI setelah trauma tumpul pada anak-anak.

Apa yang ditemukan?

Kami menyertakan lima penelitian yang merekrut 21.379 anak, yang diterbitkan antara tahun 2001 dan 2021, yang menilai keakuratan tujuh CDR (NEXUS, Canadian C-Spine Rule, kriteria retrospektif PECARN, pedoman NICE CG56 dan CG176, model Leonard de novo, dan PEDSPINE) untuk mengevaluasi CSI setelah trauma tumpul pada anak-anak.

Hasil utama

Saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk menentukan CDR mana yang paling efektif dalam mendeteksi CSI setelah trauma tumpul pada anak-anak, terutama bagi mereka yang berusia di bawah delapan tahun. Meskipun sebagian besar CDR secara akurat mengidentifikasi anak-anak yang mengalami CSI (disebut sensitivitas tinggi), mereka sering kali tidak mengidentifikasi dengan tepat anak-anak yang tidak mengalami CSI (disebut spesifisitas rendah). Jika CDR ini diterapkan sebagai suatu aturan, sebagian besar anak-anak tanpa CSI yang datang ke unit gawat darurat untuk pemeriksaan trauma tumpul akan menjalani pencitraan yang berpotensi membuat mereka terpapar radiasi yang tidak perlu. CDR ini adalah panduan terbaik untuk penilaian klinis dengan bukti ilmiah terkini yang tidak mendukung penggunaan CDR secara ketat dalam perawatan trauma pada anak-anak. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi keakuratan CDR untuk digunakan dalam penilaian tulang belakang servikal pada anak-anak.

Apa keterbatasan bukti ilmiah tersebut?

Kualitas penelitian bervariasi karena ada perbedaan dalam hal anak-anak yang direkrut, jumlah CSI, dan metode yang digunakan sehingga membuat kami tidak yakin dengan hasilnya. Saat ini ada dua penelitian besar yang sedang berlangsung yang seharusnya berkontribusi pada bukti ilmiah mengenai keakuratan CDR pada anak-anak.

Seberapa mutakhir bukti ilmiah ini?

Bukti ilmiah ini menggunakan penelitian hingga 13 Desember 2022.

Translation notes: 

Diterjemahkan oleh dr. Mia Amelia Mutiara Salikim (RS Bethesda Lempuyangwangi). Disunting oleh Prof dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D. (Universitas Gadjah Mada). Email Kontak: cochrane-indonesia.fkkmk@ugm.ac.id.

Tools
Information