Apakah obat-obatan yang bertujuan untuk mengurangi kehilangan darah selama operasi efektif untuk pembedahan trauma panggul, pinggul, atau tulang panjang, dan apakah obat-obatan tersebut menyebabkan efek yang tidak diinginkan?

Pesan utama

- Kami belum mengetahui obat terbaik untuk mengurangi perdarahan dan transfusi darah selama operasi untuk trauma panggul, pinggul, atau tulang panjang (tulang paha).

- Beberapa penelitian masih berlangsung; bila telah selesai, kami berharap dapat membuat kesimpulan yang lebih baik.

Latar belakang

Patah tulang panggul, pinggul, dan tulang panjang dapat menyebabkan perdarahan yang signifikan, dan berlanjut jika operasi diperlukan untuk memperbaiki patah tulang. Tulang panjang adalah tulang yang memiliki poros dan dua ujung, dan lebih panjang daripada lebarnya. Misalnya tulang kaki bagian atas dan bawah, lengan, dan tulang selangka. Patah tulang dan prosedur operasi membawa risiko transfusi darah dan anemia. Anemia adalah ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari normal. Hemoglobin membawa oksigen ke seluruh tubuh - kadar hemoglobin yang rendah menyebabkan gejala-gejala seperti kelelahan, kelemahan, pusing dan sesak napas.

Mengapa penting untuk meminimalkan transfusi darah pada pembedahan vaskular?

Jika pasien mengalami banyak perdarahan selama atau setelah operasi jenis ini, mereka mungkin memerlukan transfusi darah untuk menggantikan darah yang hilang. Sebaiknya hindari menerima transfusi darah, jika memungkinkan, karena transfusi darah dapat membahayakan. Terutama ketika layanan kesehatan memiliki persediaan darah yang terbatas. Obat-obatan dapat mengurangi kebutuhan akan transfusi darah dan komplikasi yang terkait, meningkatkan luaran akhir pasien, dan mengurangi biaya perawatan kesehatan. Contoh obat-obatan tersebut adalah asam traneksamat dan faktor rekombinan VIIa. Namun, obat ini dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan, seperti penggumpalan darah.

Apa yang ingin diketahui?

Kami ingin mengetahui apakah ada obat yang dapat membantu mengurangi kehilangan darah selama operasi patah tulang panggul, pinggul, atau tulang panjang pada orang dewasa. Kami juga ingin mengetahui obat mana yang paling efektif. Mengurangi kehilangan darah akan mengurangi risiko anemia dan kebutuhan transfusi darah. Hal ini juga dapat mengurangi risiko kebutuhan operasi lain untuk menghentikan perdarahan atau untuk menghilangkan jendalan darah (hematoma) akibat perdarahan sebelumnya.

Apa yang telah dilakukan?

Kami mencari penelitian yang meneliti penggunaan obat-obatan untuk mencegah kehilangan darah pada operasi semacam ini.

Apa yang ditemukan?

Kami menemukan 13 penelitian dengan 929 orang, yang dipublikasikan antara tahun 2005 dan 2022. Sebagian besar penelitian menilai efektivitas dan keamanan asam traneksamat, baik yang digunakan secara intravena (disuntikkan ke dalam pembuluh darah), secara lokal (topikal - langsung ke lokasi cedera), atau kombinasi keduanya. Hanya satu penelitian yang meneliti faktor rekombinan VIIa. Kedua obat tersebut membantu pembekuan darah.

Hasil utama

Asam traneksamat intravena

Asam traneksamat intravena dapat mengurangi sedikit kebutuhan transfusi darah, dan dapat menyebabkan sedikit atau tidak ada perbedaan dalam risiko kematian akibat penyebab apapun dan jumlah orang yang mengalami serangan jantung, atau stroke.

Kami tidak yakin apakah asam traneksamat intravena berdampak pada risiko penggumpalan darah yang terbentuk di pembuluh darah vena kaki (DVT), atau paru-paru (emboli paru), atau dugaan reaksi berat terhadap obat. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan apakah obat memengaruhi kebutuhan untuk operasi ulang karena perdarahan, atau jumlah orang yang memiliki reaksi langsung terhadap transfusi darah.

Asam traneksamat topikal

Kami tidak yakin apakah asam traneksamat topikal memengaruhi kebutuhan transfusi darah, kematian akibat sebab apa pun, atau jumlah orang yang mengalami serangan jantung, stroke, atau DVT. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan apakah obat ini memengaruhi kebutuhan untuk operasi ulang karena pendarahan, atau jumlah orang dengan emboli paru, reaksi transfusi darah berat, atau dugaan reaksi berat karena obat.

Faktor rekombinan VIIa

Kami tidak yakin apakah faktor rekombinan VIIa berdampak pada kebutuhan transfusi darah, kebutuhan operasi ulang karena perdarahan, risiko DVT, emboli paru, atau dugaan reaksi berat terhadap obat. Tidak ada bukti ilmiah untuk menilai apakah hal tersebut berdampak pada kematian akibat penyebab apa pun, risiko serangan jantung, stroke, atau reaksi langsung terhadap obat.

Apa keterbatasan bukti ilmiah tersebut?

Kami memiliki sedikit keyakinan terhadap bukti ilmiah untuk beberapa luaran, dan tidak yakin dengan bukti ilmiah lainnya. Hal ini karena ada kemungkinan bahwa orang-orang dalam penelitian tersebut mengetahui pengobatan yang mereka dapatkan, juga, penelitian tersebut kecil, dan tidak semuanya memberikan data tentang segala sesuatu yang kami teliti.

Studi yang sedang berlangsung dan pembaruan di masa mendatang

Dua puluh tujuh penelitian dengan total 4177 partisipan saat ini sedang berlangsung. Dan akan diselesaikan dan dipublikasikan dalam beberapa tahun ke depan. Setelah dipublikasi, kami dapat memperbarui analisis kami dan mungkin memberikan jawaban yang lebih kuat daripada saat ini.

Seberapa mutakhir bukti ilmiah ini?

Bukti ilmiah ini memakai publikasi hingga 7 Mei 2022.

Translation notes: 

Diterjemahkan oleh dr. Lukman Ade Candra, M.Sc. (Universitas Gadjah Mada). Disunting oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D. (Universitas Gadjah Mada). Email Kontak: cochrane-indonesia.fkkmk@ugm.ac.id.

Tools
Information