Pesan utama
- Kami tidak tahu apakah perban hidrogel (yang dirancang untuk menjaga kelembapan luka) lebih baik daripada perban lain dalam membantu penyembuhan luka setelah donor kulit (kulit diambil dari bagian tubuh lain).
- Kami tidak menemukan penelitian yang membandingkan perban hidrogel dengan krim, salep, atau larutan lain yang dioleskan langsung ke luka.
- Diperlukan lebih banyak penelitian yang dirancang dengan baik untuk menjawab pertanyaan ini.
Apa itu luka di lokasi donor dan cangkok kulit dengan ketebalan berbeda?
Luka di lokasi donor disebabkan oleh pengangkatan sebagian kulit dari daerah yang sehat, lalu memindahkannya untuk membantu menyembuhkan daerah yang kulitnya rusak atau hilang. Luka-luka ini merupakan hasil dari prosedur bedah standar yang disebut pencangkokan kulit. Cangkok kulit parsial biasa dilakukan dengan mencukur lapisan tipis kulit dari area seperti paha atau bokong. Area ini biasanya sembuh dengan baik dalam waktu sekitar dua minggu.
Perban apa yang biasanya digunakan pada luka bekas donor?
Perban untuk menutupi luka bekas donor sangat bervariasi dalam hal cara kerja, biaya, dan kemudahan pengaplikasiannya. Perban hidrogel terbuat dari bahan alami atau sintetis yang memungkinkan oksigen dan nutrisi melewatinya. Penggunaan perban hidrogel akan menyediakan lingkungan yang lembab untuk penyembuhan, sehingga pembalut tidak menempel pada luka, yang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Perban hidrogel tidak perlu diganti sesering perban lainnya. Perban hidrogel sering digunakan pada luka yang perlu waktu lama untuk sembuh atau luka yang membutuhkan banyak kelembapan untuk mempercepat penyembuhan, seperti luka bakar. Ada banyak jenis perban lainnya, seperti kasa parafin, perban penyerap, hidrokoloid, dan perban yang diresapi antimikroba.
Apa yang ingin diketahui?
Kami ingin mengetahui apakah perban hidrogel efektif membantu menyembuhkan luka di bagian yang dilakukan donor kulit. Kami secara khusus tertarik untuk menyelidiki efek dari berbagai jenis perban pada luka di lokasi donor cangkok kulit dengan ketebalan berbeda.
Apa yang sudah dilakukan?
Kami mencari penelitian yang membandingkan perban hidrogel dengan perawatan lain untuk menyembuhkan luka di lokasi donor setelah cangkok kulit parsial. Kami menganalisis hasilnya dan menilai keyakinan kami terhadap kombinasi bukti ilmiah yang ada berdasarkan ukuran dan kualitas studi yang disertakan.
Apa yang ditemukan?
Kami menemukan dua penelitian dengan 162 partisipan.
- Satu studi dengan 101 partisipan dilakukan di unit luka bakar anak-anak dan membandingkan perban hidrogel (kain kasa yang dilapisi hidrogel) dengan perban alginat (berbahan dasar ganggang atau rumput laut) atau Cuticerin (kain kasa asetat halus yang diresapi salep anti air).
- Penelitian kedua, dengan 61 partisipan, dilakukan di tiga departemen bedah dan membandingkan perban hidrogel yang mengandung antiseptik (octenidine - untuk mengurangi kemungkinan infeksi) dengan pembalut yang tidak mengandung octenidine.
Kami tidak menemukan penelitian yang membandingkan perban hidrogel dengan perawatan yang dioleskan langsung ke luka (seperti krim atau salep).
Orang-orang dalam penelitian ini dipilih secara acak untuk menerima perawatan dengan perban hidrogel atau perban lainnya.
Hasil utama
Perban hidrogel dibanding jenis perban lainnya
Perban hidrogel dapat meningkatkan waktu penyembuhan luka sekitar 1,7 hari dibandingkan dengan alginat (1 penelitian dengan 69 partisipan) atau perban Cuticerin (1 penelitian dengan 68 partisipan). Kami tidak yakin tentang efek perban hidrogel dibandingkan dengan perban lain terkait rasa nyeri yang dirasakan di lokasi donor dan komplikasi luka, termasuk jaringan parut dan gatal. Penelitian ini tidak melaporkan kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan atau infeksi luka dan tidak melaporkan efek yang tidak diinginkan dari perban.
Perban hidrogel berbasis oktenidin versus perban hidrogel tanpa oktenidin
Kami tidak yakin akan efek dari perban hidrogel berbasis octenidine dibandingkan dengan perban hidrogel tanpa octenidine terhadap waktu penyembuhan luka, infeksi luka, dan efek yang tidak diinginkan. Penelitian ini tidak melaporkan rasa nyeri di lokasi donor, kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan, atau komplikasi luka.
Keterbatasan bukti ilmiah
Keyakinan kami terhadap bukti-bukti ilmiah tersebut terbatas karena tidak ada cukup banyak penelitian yang dapat memastikan luaran yang kami peroleh. Penelitian-penelitian tersebut kurang berkualitas dan tidak memberikan data tentang semua hal yang kami minati.
Seberapa mutakhir bukti ilmiah ini?
Bukti ilmiah ini mutakhir hingga 20 Juli 2022.
Diterjemahkan oleh Jessica Vivian Purnomo (Universitas Gadjah Mada). Disunting oleh Dr. dr. Diah Rumekti Hadiati, M.Sc., Sp.OG., Subsp. K.Fm, (Universitas Gadjah Mada). Email Kontak: cochrane-indonesia.fkkmk@ugm.ac.id.