Pertanyaan tinjauan
Berapa banyak asparaginase, obat utama dalam pengobatan kanker darah leukemia limfoblastik akut ( acute lymphoblastic leukemia / ALL), yang optimal untuk memastikan kesintasan terbaik sekaligus meminimalkan toksisitas terkait asparaginase?
Latar belakang
ALL adalah subtipe kanker darah yang timbul akibat transformasi ganas sel darah putih yang tidak matur yang berasal dari limfoid. ALL adalah kanker anak yang paling umum. Penggunaan obat anti leukemia asparaginase sangat penting untuk kemajuan pengobatan ALL pada anak dan telah meningkatkan kesintasan secara signifikan dari waktu ke waktu. Asparaginase adalah landasan dalam pengobatan ALL. Sediaan yang paling banyak digunakan adalah PEG-asparaginase. Meskipun manfaat dari asparaginase sangat banyak, obat ini telah dikaitkan dengan banyak toksisitas berat. Kesepakatan tentang dosis optimal PEG-asparaginase belum pernah tercapai.
Apa yang sudah dilakukan?
Peneliti menelusuri semua uji klinis yang saat ini tersedia pada ALL masa kanak-kanak yang membandingkan berbagai pengobatan PEG-asparaginase yang berbeda. Kami meneliti bagaimana jumlah dosis PEG-asparaginase memengaruhi kesintasan dan risiko toksisitas yang terkait dengan asparaginase. Penulis menyertakan tiga uji klinis dalam tinjauan ini, yang membandingkan tiga pengobatan PEG-asparaginase berbeda. Karena uji klinis memiliki banyak perbedaan, maka tidak memungkinkan untuk menggabungkannya ke dalam analisis keseluruhan, dan penulis telah merangkum uji klinis secara terpisah.
Apa yang ditemukan?
Ketiga uji klinis tersebut mencakup perbandingan berikut ini:
(i) pengobatan PEG-asparaginase intermiten (delapan dosis PEG-asparaginase, 1000 IU/m 2 ) dibandingkan dengan pengobatan PEG-asparaginase kontinu (15 dosis PEG-asparaginase, 1000 IU/m 2 ) pada 631 anak dengan LLA berisiko rendah, berusia satu hingga 17,9 tahun;
(ii) pengobatan standar berisiko rendah dengan tambahan PEG-asparaginase (enam dosis, 2.500 IU/m 2 ) dibandingkan dengan pengobatan standar berisiko rendah (dua dosis, 2.500 IU/m 2 ) pada 1857 anak berusia satu hingga sembilan tahun dengan LLA standar berisiko rendah; dan
(iii) subtipe PEG-asparaginase yang disebut calaspargase (11 dosis, 2500 IU/m 2 ) dibandingkan dengan PEG-asparaginase (16 dosis, 2500 IU/m 2 ) pada 239 orang dengan LLA standar dan berisiko tinggi, berusia satu hingga 21 tahun.
Hasil utama
Penulis tidak dapat menarik kesimpulan yang jelas karena penulis tidak dapat menggabungkan hasil penelitian dalam analisis apa pun. Namun, ketiga penelitian tersebut menunjukkan bahwa mungkin hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada perbedaan dalam estimasi kesintasan pada pengobatan PEG-asparaginase yang dibandingkan. Dua penelitian menemukan bahwa kemungkinan terjadi peningkatan risiko toksisitas dan pankreatitis secara keseluruhan pada pasien yang diberi pengobatan asparaginase yang paling intensif.
Keterbatasan bukti ilmiah
Penulis hanya memiliki kepercayaan yang terbatas atau sedang terhadap bukti ilmiah yang ada karena kematian dan efek samping toksik jarang terjadi, sehingga terdapat ketidakpastian dalam temuan ini. Tak satu pun dari uji klinis yang disertakan memiliki keterbatasan desain yang penting, yang berarti bahwa uji klinis dilakukan dengan cara yang kemungkinan besar tidak akan memengaruhi hasil.
Seberapa mutakhir bukti ilmiah ini?
Bukti ilmiah ini menggunakan penelitian hingga November 2021.
Diterjemahkan oleh dr. Syafarinah Nur Hidayah Akil, M.Si. (Universitas Muhammadiyah Surabaya). Disunting oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. (Universitas Gadjah Mada). Email Kontak: cochrane-indonesia.fkkm@ugm.ac.id.