Pirau intrahepatik pada orang dewasa dengan gagal ginjal akibat penyakit hati

Pertanyaan tinjauan

Pirau intrahepatik dibandingkan dengan pengobatan konvensional: manakah yang terbaik untuk memperbaiki kondisi klinis pasien dewasa dengan sindrom hepatorenal?

Pesan utama

- Kami tidak menemukan cukup bukti yang berkualitas baik mengenai manfaat dan bahaya pirau intrahepatik untuk memperbaiki kondisi klinis pada pasien dewasa dengan sindrom hepatorenal.

- Uji klinis acak yang lebih besar (uji klinis di mana partisipan secara acak dimasukkan ke dalam salah satu dari dua atau lebih kelompok pengobatan) dengan data yang lebih dapat diandalkan diperlukan untuk menilai manfaat dan bahaya pengobatan sindrom hepatorenal dengan lebih baik.

- Penelitian di masa depan juga harus berfokus pada kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan, serta fungsi ginjal dan hati pada orang dewasa dengan sindrom hepatorenal untuk membantu sebagai panduan pengambilan keputusan.

Apa yang dimaksud dengan sindrom hepatorenal?

Sindrom hepatorenal adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gagal ginjal yang terjadi pada pasien dengan penyakit hati kronis, peningkatan tekanan vena porta (pembuluh darah utama yang membawa darah ke hati), dan cairan dalam perut akibat rendahnya aliran darah ke ginjal. Orang dengan sindrom hepatorenal dapat bertahan hidup hingga enam bulan jika tidak menjalani transplantasi hati.

Bagaimana cara penanganan sindrom hepatorenal?

Perawatan ini digunakan untuk memperbaiki kondisi klinis dan fungsi ginjal hingga transplantasi hati. Ini termasuk penggunaan obat-obatan, albumin (protein yang dibuat oleh hati yang membantu menghentikan cairan yang bocor dari pembuluh darah ke bagian tubuh lainnya), pengangkatan cairan perut, dan penempatan pirau portosistemik intrahepatik transjugular (TIPS; prosedur non-bedah di mana stent/tabung dimasukkan untuk membuat sambungan baru di antara pembuluh darah untuk mengurangi tekanan di dalam perut).

Apa yang sebenarnya ingin kita ketahui?

Meskipun perawatan ini tampak bermanfaat, namun dilaporkan memiliki beberapa efek samping, sehingga informasi mengenai efek menguntungkan dan merugikan dari TIPS masih belum jelas.

Apa yang sudah dilakukan?

Kami mencari uji klinis acak yang membandingkan penempatan TIPS dengan pengobatan konvensional, tanpa pengobatan, atau pengobatan lain pada orang dewasa yang berusia lebih dari 18 tahun dari semua jenis kelamin dan etnis dengan sindrom hepatorenal dan tanpa gagal ginjal sebelumnya.

Kami membandingkan dan merangkum hasil uji coba, dan menilai keyakinan kami terhadap bukti berdasarkan faktor-faktor seperti metode dan ukuran.

Apa yang ditemukan?

Kami menemukan dua penelitian, dengan 130 orang dewasa berusia 56 hingga 61 tahun, yang membandingkan penempatan TIPS dengan pengangkatan cairan rongga perut ditambah pengobatan albumin (terapi konvensional). Satu uji coba dilakukan di Spanyol dan Amerika Serikat, dan satu lagi di Jerman. Para partisipan dipantau hingga 24 bulan.

Hasil utama

Secara umum, TIPS tidak mengurangi kematian, perkembangan penyakit lain, perkembangan efek samping, dan lamanya rawat inap, juga tidak memberikan hasil yang jelas mengenai peningkatan fungsi ginjal pada bulan-bulan berikutnya dibandingkan dengan terapi konvensional.

Apa keterbatasan bukti ilmiah tersebut ?

Kami tidak yakin dengan bukti ilmiah yang ada karena kami hanya menemukan dua uji klinis kecil, hanya ada sedikit hasil per hasil, jumlah partisipan yang terbatas, dan ada perbedaan antara bagaimana kedua uji klinis tersebut dijalankan.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi apakah penempatan TIPS berpengaruh terhadap kematian, kualitas hidup, perubahan fungsi ginjal, dan lama rawat inap pada orang dewasa dengan sindrom hepatorenal untuk memperbaiki kondisi klinis mereka hingga dapat menjalani transplantasi hati. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut mungkin dapat mengubah hasil tinjauan ini.

Seberapa terkini bukti ilmiah ini?

Bukti ilmiah ini diperbaharui hingga tanggal 2 Juni 2023.

Translation notes: 

Diterjemahkan oleh dr. Chikita Medika Putri (Universitas Gadjah Mada). Disunting oleh Dr. dr, Diah Rumekti Hadiati, M.Sc., Sp.OG., Subsp. K.Fm. ((Universitas Gadjah Mada). Email Kontak: cochrane-indonesia.fkkmk@ugm.ac.id.

Tools
Information